Seribu wanita mengetuk pintu hati yang kini tleah terkunci
Tak satupun ada yang bisa memasuki kembali
Lalu seorang diri, telah menyadari
Ada jendela, di sudut hati
Itulah kamu, wanita sepertimu satu banding seribu
Asalkan kau tahu, tak usah mengetuk
Tapi cobalah melihat lebih dalam
Bahasa tak selalu tentang aksara
Tatapan yang manja, berati dunia
Wanita biasa meminta dimengerti namun tak bisa mengerti
Mungkin mereka lupa wanita sandaran gundah lelaki
Lalu seorang diri, telah menyadari
Peran dirinya, bagaikan peri
Sesungguhnya hati ini terkunci dari dalam
Takkan pernah ku buka, hanyalah Tuhan yang bisa
Kamu, wanita sepertimu, dulu hanyalah satu
Kini tinggalkanku, kini dia bercumbu, dirinya direbut lelaki lainnya
(bahasa tak selalu tentang suara)
Tulisan yang indah, berarti dunia